Tidak asal Halal, mencari yang berkah di Jogja Halal Food EXPO 2019

Assalamu’alaikum!

Alhamdulillah setelah membuat EXPO UKM Istimewa kemarin, Dinas Koperasi UKMdi Yogyakarta bersama PLUT-KUMKM di Yogyakarta kembali mengadakan event Jogja Halal Food EXPO nih, kegiatan yang diadakan tanggal 20-21 Februari 2019 ini bertempat di Jogja Expo Center. Menariknya, selain EXPO halal food, ada juga pameran furniture rumah dari kayu. Mulai dari meja kursi hingga lemari dan jam dinding dari kayu ada disana. Tapi kali ini aku tertarik dengan konsep halal food yang ada dalam expo ini, ada berbagai makanan halal mulai dari jajanan kekinian hingga makanan khas daerah tersedia disini.

Makanan halal pertama yang aku coba adalah ayam geprek sambal hitam dari BEMA Bebek Madura. Ayam dan bebek geprek ini diberi sambal hitam khas dari Madura, rasanya berhasil membangkitkan nafsu makan kami. Selain karena disandingkan dengan nasi hangat, sambal hitam yang masih terdengar sangat asing menjadi daya tarik tersendiri dari stand BEMA ini. Harga yang ditawarkan masih masuk harga wajar, setidaknya untuk kalangan anak kos mendekati akhir bulan seperti ini. Mulai dari Rp. 17.000,-  hingga Rp. 37.000,-. Selain Ayam dan bebek geprek, BEMA juga menghadirkan menu dengan bahan dasar mie instan asli Indonesia, yaitu Indomie. Jika level pada ayam dan bebek gepreknya hanya sampai level 10, untuk menu Indomie level yang bisa dipesan bisa sampai level 100 lhoo.. Mantul gak tuu.

Nah karena konsepnya halal food, aku tanya-tanya sedikit sama owner dari BEMA ini terkait indikator halal food bagi BEMA. Menurut ownernya, konsep halal ini bukan hanya mencakup bahan-bahan yang digunakan untuk memasak menu di BEMA, tapi juga mencakup proses pembuatannya. BEMA sendiri memastikan proses memasak dan penyiapan bahan-bahan setiap menunya sesuai dengan syariat islam, mulai dari pemilihan daging ayam dan bebek yang harus memenuhi standar halal food, kualitas daging hingga proses penyembelihannya pun dipastikan harus sesuai syariat islam. Uniknya lagi, BEMA ini tanpa micin lho, jadi aman untuk anak-anak.

BEMA ini sudah ada sejak 3 tahun yang lalu, hingga sekarang BEMA memiliki cabang di berbagai kota, mulai dari Bekasi, Bandung, Surabaya, Kediri, Solo, Purwokerto, Tegal dan Yogyakarta. Bagi kalian yang penasaran dengan rasa sambal hitam asli Madura, bisa cek di Instagram BEMA, atau datang langsung ke Jl. Puluhdadi No.427-B Senturan Catur Tunggal Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. 

Menu kedua yang aku cicipi adalah gelato dari Arlecchino Gelato. Beda dengan gelato pada umumnya, Arlecchino Gelato ini memiliki berbagai macam rasa tradisional. Rasa tradisional ini menjadi keunikan tersendiri dibandingkan gelato yang lain. Beberapa rasa tradisional khas indonesia ini yaitu Gelato Bakpia, Gelato Beras Kencur, Gelato Kunir Asem, Gelato Susu Jahe dan masih banyak rasa tradisional yang lainnya. Arlecchino Gelato ini juga telah memperoleh sertifikat halal dari MUI. Bagi yang penasaran dengan rasa-rasa nusantara dari Arlecchino Gelato, bisa kunjungi Instagram Arlecchino Gelato  atau datang langsung ke Jl. C. Simanjuntak No. 36B, Yogyakarta. 

Satu yang kemdian menjadi pertanyaan, bagaimana dengan logo halal konvensional ini yang bukan berasal dari MUI dan sering sekali kita temui pada berbagai macam produk makanan dan minuman di pasaran? Apakah logo ini bisa menjamin produk yang dijual benar-benar halal?

Aku pribadi tetap memberikan kepercayaan pada beberapa produk yang masih menggunakan logo halal konvensional ini, karena pada dasarnya dengan memberikan logo halal ini si penjual telah berani memberikan jaminan pada konsumen bahwa makanan yang mereka jual adalah halal, dan menurutku ini akan menjadi tanggungjawab si penjual ketika ternyata makanan yang kita beli belum masuk standar halal sesuai syariat islam. Jadi, hati-hati bagi para penjual yang memberikan logo halal ini pada produknya, karena tanggungjawab berada ditangan penjual. Ditambah lagi, lamanya proses mengajukan sertifikasi halal food dari MUI yang membuat penjual menggunakan logo halal ini untuk sementara.

Selain memilih makanan dan minuman yang halal, ternyata kita juga perlu menjadikan apapun yang masuk dalam tubuh kita ini berkah, sehingga setiap potongan yang masuk dalam tubuh kita tidak hanya menjadikan kita kenyang, tapi juga memberikan manfaat dan kebaikan. Halalan Toyyiba. Berikut ini aku merangkum beberapa adab dalam mengkonsumsi makanan dalam islam, bersumber dari buku 24jam belajar sunnah karya Romy Hernadi dan Assyifa S. Arum. Dari 20 adab makan yang ditulis dalam buku ini, aku merangkumnya menjadi 5 point saja.

Pertama, tentang kebersihan. Selain makanan dan minuman yang kita makan harus bersih, tangan ataupun alat yang kita gunakan juga harus bersih, karena jika kita memperhatikan kebersihan setiap bagian yang masuk dalam tubuh kita, maka kita juga secara tidak langsung telah menjaga kesehatan tubuh kita dari berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh kuman. Maka adab yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah mencuci tangan sebelum makan, kemudian makan dengan tangan kanan, makan tidak dengan posisi berdiri ataupun bersandar, memulai dengan makanan yang terdekat dari kita, makan dengan 3 jari yaitu ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Tahukah kalian? Bahwa setan makan dengan tangan kiri, dan setiap makanan yang tidak kita habiskan akan menjadi makanan bagi setan.

Sumber: Kata Nabi

Setelah selesai makan, kita juga disunnahkan untuk menjilat 3 jari yang kita gunakan untuk makan, tujuannya supaya tidak ada yang tersisa dan menjadi mubadzir. Rasulullah pernah bilang ;

“Apabila seseorang diantara kalian makan, maka hendaklah ia menjilati jari jemarinya, karena ia tidak tahu dimakanan yang manakah yang ada berkahnya.” – HR. Muslim.

Bahkan kita juga diminta untuk memungut makanan kita yang tidak sengaja jatuh ke lantai. Ini selaras dengan konsep Zero Waste yang sedang gencar diterapkan oleh para milenials, dengan tidak menyisakan makanan setelah selesai makan dan tidak meninggalkan sampah. Selain ketika makan, adab ini juga kita terapkan ketika minum, dan tambahan ketika kita minum ternyata kita tidak dianjurkan untuk bernafas. Karena ketika kita bernapas menghembuskan karbondioksida, yang ketika bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat, sehingga minuman yang kita minum berubah menjadi Acidic.

Kedua, adalah adab tentang do’a. Tentu setiap orangtua sudah mengajarkan kita do’a sebelum makan sedari kecil. Tapi yang sering kita lupa adalah berdo’a setelah makan. Untuk mempermudah ingatan kita, awali setiap makanan dan minuman kita dengan Bismillah, dan akhiri proses makan dan minum kita dengan hamdalah. Apabila kita lupa membaca do’a diawal makan, Rasulullah mengajarkan kita untuk segera berdo’a dengan membaca Bismillahi awwalahu wa akhirohu.

Sumber : Kata Nabi

Nah tau kah kalian bahwa ternyata ada do’a khusus ketika kita minum susu. Beginilah bunyi haditsnya :

“Adapun apabila seorang dari kalian akan meminum susu maka ucapkanlah : Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu, (yang artinya; Ya Allah, berkahilah susu yang kami minum dan tambahilah ia untuk kami) karena tidak ada makanan dan minuman yang lebih memadai selai susu.” – HR. Al-Baihaqi.

Setelah mengetahui adab berdo’a, posisi dan kondisi tubuh ketika ketika makan, adab yang ketiga adalah kondisi makanan kita. Kita tidak dianjurkan memakan makanan ketika masih dalam kondisi panas, karena selain berbahaya untuk gigi dan lambun kita, ternyata makanan yang panas juga tidak ada berkahnya.

Sumber : Kata Nabi

Selain itu, Rasulullah juga melarang kita meniup-niup makanan dan minuman panas. Jadi jika hidangan yang akan kita makan masih panas lebih baik ditunggu dan mendinginkannya dengan dikipas, tidak dengan ditiup. Nah sambil menunggu hidangan kita berkurang panasnya, kita juga bisa menjalankan sunnah lain dari Rasulullah, yaitu memakan buah-buahan terlebih dahulu, dan buah-buahan yang diasarankan oleh Rasulullah adalah buah kurma dalam jumlah yang ganjil.

Sumber Instagram Kata Nabi

Yang keempat adalah tentang sesuatu yang berlebihan. Ternyata Rasulullah tidak menganjurkan kita untuk makan ketika kondisi perut kita masih kenyang, haditsnya diriwayatkan oleh HR. Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah. Ternyata makan dalam kondisi perut kenyang menyebabkan makanan akan menumpuk pada lambung kita dan menyebabkan proses pencernaan menjadi tugas berat yang harus diselesaikan tubuh kita, dan pasti menyebabkan oksigen yang seharusnya mengalir ke otak kita akan semakin berkurang, dampaknya kita akan kesulitan berpikir, mengantuk dan menjadi malas.

Rasulullah juga mengingatkan kita untuk tidak bersikap mubadzir, baik dalam berkonsumsi maupun cara kita dalam mengkonsumsi sesuatu. Rasulullah meminta kita untuk tidak mencela makanan, karena mencela merupakan sikap yang tidak terpuji.

Sumber : Kata Nabi

Kita juga tidak diperkenankan makan dan minum dengan bejana emas atau perak, tahukah kalian bahwa perumpamaannya sama seperti kita makan api neraka, lhoo..

 “Orang yang minum dari bejana perak, maka sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke dalam perutnya” HR. Al-Bukhari dan Muslim. 

Ini termasuk dalam sikap mubadzir yang dilarang oleh Rasulullah, karena sangat berlebihan jika kita makan dengan alat makan emas ataupun perak, sedangkan masih banyak saudara kita yang kekurangan bahkan kelaparan diluar sana.

Adab terakhir dalam berkonsumsi adalah ajaran Rasulullah tentang lalat yang jatuh ke dalam makanan dan minuman kita. Rasulullah tidak menganjurkan kita untuk membuang makanan yang dijatuhi lalat, dalam hadist berikut Rasulullah menjelaskannya,

“Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang kalian maka celupkanlah lalat tersebut, kemudian buanglah lalat itu. Sebab disalah satu sayapnya ada penyakit dan disayap lainnya terdapat penawarnya.” -HR. Bukhari.

Sumber : Kata Nabi

Dalam buku ini seorang mikrobiologi dari Al-Azhar bernama Dr. Muhammad M. El Samahy, menemukan adanya sel-sel dengan posisi membujur yang hidup sebagai parasit pada lalat, tapi ketika lalat dicelupkan seluruhnya dalam air, terjadi perubahan tekanan osmosis yang menyebabkan sel pecah dan ternyata sel tersebut berisi penangkal patogen (zat pembawa penyakit). Itu penjelasan mengapa kita justru perlu mencelupkan lalat seluruhnya pada minuman kita, supaya minuman kita kembali aman dikonsumsi dan tidak perlu dibuang, karena membuang makanan dan minuman termasuk dalam sikap mubadzir.

Maasyaa Allah, ternyata Rasulullah telah mengajarkan kita adab mengkonsumsi makanan dan minuman dengan sangat rinci, dan tentunya semua yang diajarkan pada kita adalah baik untuk kita. Karena Allah tidak pernah melarang sesuatu kecuali itu tidak baik untuk kita. Maha besar Allah yang telah mengatur seluruh tata cara hidup yang baik di muka bumi ini. Tugas kita adalah terus belajar, memahami dua fondasi utama agama kita, yaitu Al-Qur’an dan as-sunnah. Karena hanya dengan memahami keduanya insya Allah kita akan selamat di dunia dan di akhirat.

Jadi, selain harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang Halalan toyyibah, berkah dan pahalanya akan bertambah dengan kita menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah. Karena tidak akan pernah sia-sia setiap kebaikan yang kita upayakan, baik pada oranglain maupun pada diri kita sendiri.

Terakhir, terimakasih sudah membaca. Semoga Allah meridho’i tulisan ini untuk sampai dan dibaca oleh kalian. Semoga ini memberi manfaat dan kebaikan pada setiap pembacanya, dan untuk bisa sampai ke lebih banyak pembaca, aku butuh bantuan kalian untuk share link tulisan ini pada keluarga, teman, sahabat, juga pada siapapun yang kalian sayang, yang dirasa perlu membaca ini. Sekali lagi, terimakasih sudah berkunjung, selamat menjalankan sunnah dan semoga diperoleh pahala sebanyak-banyaknya.

Wassalamu’alaikum, dan Barokallah!